Pulang dari sekolah, jemu, sedih, galau, bagaimana tidak? Di Sekolah selalu dibuli, diejek, diperlakukan seperti bonekanya sendiri. Hmm ...
Ceklek ... pintu terbuka ...
"Aku pulang, aya-..." aku terpaku.
"Ayah?" Aku kaget melihat ayah berlumuran darah, tertancap pisau. Tampak sekilas kulihat adikku, menggigil ketakutan di pojok dapur.
"Yurisa ..." tas ku terjatuh , saking kagetnya.
"YURISA!!!!" aku berteriak memanggil nama adikku yang sangat kucintai itu-kini tidak. Ia melenyapkan kenanganku bersama ayahku yang kini hanya sekecil glitter gemerlap yang mulai merata. Lenyap. Hangus. Tandus. Terpaku. Hanya terpaku.
"YURISAAAAAAA!!!!! APA YANG KAU LAKUKAN PADA AYAHANDA, YURISA!!!!!!!!!!!!" aku mencengkeram kerah baju Yurisa. Dendam, amarah, kesepian, dan rasa bingung pun bersatu.
Yurisa bergetar tak berhenti. Ia menangis.
"A .... aku ... maafkan aku .... aku .... aku.." ia terbata - bata.
"JAWAB SEKARANG JUGA ADA APA!!!!! YURISA!!!" aku mempererat cengkeramanku.
"AKU TIDAK TAHU! AKU ... TAK SENGAJA PISAUKU TERLEMPAR .... AKU .... AKU .... dan ..." air matanya mengucur deras.
"LALU ... MENUSUK AYAH? HEBAT!!! KAU LENYAPKAN SEMUA DERAI AIR MATAKU YANG KURELAKAN UNTUK MENDOAKAN AYAH SETIAP HARI, MEMBAHAGIAKAN KELUARGA DAN KINI MIMPIKU ITU LENYAP DAN SEMU SEBELUM TERWUJUD?" amarahku meningkat, aku ... aku ... aku tak kuasa, mengambil pisau dan ...
"Yurisa ... tebus nyawa ayah dengan nyawamu ..." aku menodongkan pisau ke arah matanya. Pisau yang berlumuran darah dan penuh sabetan itu ... "TEBUS NYAWAMU SEKARANG!"
"AAAAAKKK ...... JANGAN ...... AKU TAK SENG-" Pisau yang tajam itu sudah tertancap tepat di perutnya, kutebas sangat dalam, dan ...
"TIDAKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!!!" aku berteriak.
"APA YANG KULAKUKAN? MENEBASNYA DENGAN TAJAM DAN ..." aku memutuskan lari dari rumah dan aku menyamarkan namaku, menjadi Morisu Yakatagi. Morisu ... namaku kini.
TO BE CONTINUED!!!
Cry Yourself 3 : Sins & Revenge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar